Kamis, 06 Agustus 2015

Hanacaraka dalam Logo

Lebih dari setahun rumah dunia maya ini tidak diperbarui. Ada bagian disana sini yang minta dibersihkan, diperbaiki, maupun diisi dengan sesuatu yang baru. Iya, hal baru, menggantikan sesuatu yang lama atau malah saling melengkapi, menciptakan harmoni yang menentramkan.
Seperti kali ini saya posting suatu hal yang baru yakni logo Universitas Brawijaya dengan menggunakan aksara Jawa. Hanya untuk bersenang-senang. Mari bersenang-senang dengan sesuatu yang lama yang dikemas dalam wadah baru.
Logo UB Umum dengan Tulisan Malang

Senin, 02 Juni 2014

Gua Butha, 28 Mei 2014

Anda tahu Kota Petra? Atau Gua Pasir yang berada di Kabupaten Tulungagung? Jika belum tahu, sedikit akan coba saya jelaskan. Kota Petra yang terletak di Yordania Selatan merupakan kota yang unik. Kota Petra merujuk pada situs peninggalan sejarah masa lalu. Sisa bangunannya terpahatkan di tebing-tebing yang tandus. Entah bagaimana caranya orang-orang Yordania di masa lalu membangunnya. Sementara Gua Pasir, adalah gua tempat bertapa Rajapatni, leluhur dari Hayam Wuruk, raja Majapahit. Yang menarik, gua ini memiliki relief yang dipahat di dinding gua. Entah bagaimana dahulu mereka memahatnya tanpa takut tertimpa longsor.
Sudah mengerti kan? Keduanya sama-sama dipahat. Sebenarnya, ada satu tempat lagi yang menarik yang menyerupai kedua tempat tersebut. Sama-sama dipahat dan terletak di tebing yang sunyi. Gua Butha namanya. Gua ini terletak di Kabupaten Bondowoso.

Sabtu, 31 Mei 2014

Blitar, 24 Mei 2014

Blitar memang bukan kota kelahiran saya. Saya juga tidak pernah dibesarkan disini. Yang saya tahu kota ini diwartakan sebagai kota kelahiran dari Presiden RI pertama, Soekarno. Itu yang tertulis dalam buku-buku sejarah. Dulu. Saat saya masih mengenyam pendidikan di sekolah dasar. Sebelum buku-buku itu mengalami revisi. Kini, Blitar bukan lagi kota kelahiran Soekarno, tetapi Blitar adalah kota tempat Soekarno dimakamkan.
Berbicara tentang sejarah, Blitar merupakan kota yang kaya akan sejarah. Seperti saat zaman pendudukan Jepang, kota ini menjadi pusat dari organisasi PETA. Masuk ke zaman kerajaan, kota ini memiliki banyak peninggalan dari kerajaan-kerajaan yang tersebar di Jawa Timur. Tertarik? Bisa kau temui dengan banyaknya candi-candi yang tersebar disini.
Perjalanan kali ini mengunjungi Blitar, mengunjungi candi-candi yang ada disini. Bertiga, candi pertama yang kami tuju adalah Candi Sawentar. Lokasinya berada di desa Sawentar, di tengah-tengah suasana yang asri. Adem. Ayem.

Minggu, 18 Mei 2014

Karang Besuki, 1 Mei 2014

Badut. Anda pasti kenal dengan tokoh ini. Tokoh badut biasanya disimbolkan dengan baju warna-warni, perut buncit, dan pantat yang besar. Contohnya bisa anda lihat pada ikon salah satu gerai makanan cepat saji di Indonesia. Lakunya yang bisa mengundang gelak tawa, membuatnya dicintai oleh semua kelompok umur. Hanya orang-orang yang fobia yang tak berani untuk sekadar memandangnya. Mereka lebih memilih untuk lari atau menutup muka.
Badut yang ini bukanlah seperti yang saya tulis di paragraf awal.

Kala itu di Payung

Dulu, saat suasana sedang hujan, dan anda ingin ke luar entah membeli sedikit penganan dengan berjalan kaki, anda pasti membawa barang ini. Sekadar atap buatan kecil yang mampu melindungi anda dari guyuran hujan. Melindungi anda dari kedinginan akibat pakaian yang anda kenakan basah. Yap, itulah payung. Kali ini, tulisan ini menyangkut tentang "payung". Kenapa dalam tanda kutip? Karena kata tersebut diucapkan dengan cara yang sama namun dituliskan dengan cara yang berbeda. Yang satu selalu diawali dengan huruf kapital, dan yang lain diawali dengan huruf kecil dengan sekali waktu menggunakan huruf kapital.